bmspeed7.com – Banyaknya konsumen WR155R di Indonesia membuat Yamaha tergugah untuk memberikan pelatihan ngetrail alias motoran di medan off road.
Tidak dipungkiri bahwa konsumen motor seperti itu terpecah menjadi 2 aliran yaitu supermoto dan motocross. Supermoto lebih ke tampilan motor, sementara motocross ke olahraga, memacu motor di lintasan.
Nah,pada artikel kali ini fokus ke motorcros-nya teman-teman. Jadi akhir pekan lalu YIMM Jateng-DIY mengajak komunitas WR155R untuk mengikuti pelatihan ngetrail di sirkuit Tengaran, Kabupaten Semarang.
Digelarnya pelatihan tersebut bertujuan supaya penggunanya dapat memahami teknik mengendarainya dengan baik dan benar. Dalam pelatihan tersebut YIMM Jateng-DIY mengandeng instruktur safety riding berpengalaman dari Yamaha Riding Academy (YRA) nasional.
”Sebagai pabrikan kami tetap punya tanggung jawab untuk memberikan pelatihan atau coaching clinic teknik riding WR 155 R yang tepat. Karenanya kami mengajak teman-teman komunitas serta tim YRA Jawa Tengah dan Jogja untuk mengikuti training ini. Harapannya, agar mereka dapat menyebarluaskan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh pada saat training ini,” papar Johannes BMS, Chief Yamaha DDS 3 (Jawa Tengah – DIY).
Pada pelatihan tersebut komunitas WR155R diberi beberapa materi pelatihan,diantaranya :
- Riding posture (posisi berkendara yang benar).
- Breaking and shifting (pengereman dan penggantian gigi saat offroad).
- Slalom (cara mengendalikan motor offroad dengan rintangan).
- Up hill dan down hill (cara yang benar saat melewati tanjakan dan turunan).
Sebagai gambaran untuk materi pada riding posture misalnya, tim YRA nasional memberikan contoh saat menghadapi kondisi jalan berbelok atau tikungan. Ada perbedaan posisi badan saat menikung di jalan on road dan di jalan off road.
Kemudian ketika naik di tanjakan atau kondisi jalan turun jalur offroad. Apabila kondisi trek menanjak, maka posisi badan condong ke depan. Sedangkan pada saat melalui jalan turunan, maka posisi badan condong ke belakang. | Mas Muslim