BMSPEED7.COM – Bro dan sis sekalian…Akhir tahun seperti sekarang ini memang di jadikan banyak orang untuk membeli maupun menunda beli motor baru…Ada alasan mengapa mereka menunda dan membeli motor di saat Akhir tahun baru…untuk alasan mengapa mereka menunda membeli motor baru yakni tertuju pada beban mental alias psikologis…yap,beban psikologi..karena apa?..karena hanya selisih berapa minggu produk baru pun brojol di awal tahun baru…jal sampean po ra nyesek motor keluaran desember 2015 ..pas di tanyain orang di bulan januiari 2016 …ini motor keluaran tahun berapa ya??… kata pemilik motor : Tahun 2015,..tuh kan motor lawas 😀 …hayo mripate sampean po ra ketip ketip motor anyar di tuduh lawas 😀
Dan untuk alasan mengapa mereka membeli motor baru di akhir tahun adalah dengan dalih iming iming diskon gede,bunga kredit minim dan berbagai bonus lainya…karena di saat itu juga pihak ATPM susah membuang produk karena ya tadi sebuah beban psikologi yg melanda di buyer akan hadirnya produk baru yang lebih baru semisal major change di awal tahun baru…membuat mereka sungkan dan lebih memilih menunda membeli motor baru.
(Baca Juga : 10 Motor Tercepat di Dunia Tahun 2018)
Seperti yang kita tahu hadirnya sebuah produk yang boomig di masyarakat akan selalu melejit dengan sendirinya karena beberapa faktor mulai dari model,image brand,kualitas mesin,fitur serta after sales itu sendiri,lantas keinginan hati membeli motor baru pun sukses terlaksana dengan apik…mereka yang membeli motor baru pun tak perlu tips ketika memlih motor..lawong namanya baru ya segalnya baru dong..hal ini berbalik ketika kita membeli motor bekas..
Namun walaupun membeli motor baru ternyata ada sebuah tips yang patut anda coba ketika membeli motor baru :
1. Ketahui dulu spesifikasi motor yang akan dibeli.
hubungi mbah gogel cari tau info spesifikasinya, jaman gini belum kenal IT 😀 katrok lue 😀 ..kunjungi ke beberapa blogger so,Ulasan dari blogger biasanya lebih ‘independet’ dan apa adanya, dibanding ulasan media otomotif nasional yang terkadang hanya menampilkan sisi baik dari sebuah motor tapi tidak pada kejelakan alias sisi buruknya dan terkesan di tutup tutupi. dan menurut ane review Blogger lebih ‘rasional’ karena mereka ada bukti secara otentik baik dari test drive,video review,maupun foto detail dari sebuah produk.
2. Datang langsung ke Dealer Resmi
Datang ke dealer langsung ketika anda akan membeli sebuah motor baru entah basa basi soal harga,melihat spek motor,maupun minta nomor telepon SPG penjelasan tentang mekanisme pembelian.
3. Pastikan Harga & negosiasikan
minta price list atau daftar harga produk dari sebuah pabrikan Minta pricelist resmi harga OTR motor baru yang akan kita beli.
Khusus produk laris model baru biasanya di suruh indent, dan terkadang ada dealer ‘nakal’ yang melakukan upping price/menaikan harga secara tidak wajar diatas harga OTR resmi. untuk Memastikannya ya.. via pricelist. logikanya mana mungkin si sales mencantumkan harga berlebih di sebuah price list resmi OTR ..ketahuan bisa di laporkan ke atasan dalam hal ini mungkin pabrikan,,dan memulai untuk negosiasi soal harga,tentu beda beda sob tergantung model plus kitanya mau beli cash ape kredit soalnya kalo kredit bisa dapet potongan dua kali lipat dari potongan harga ketika kita membeli secara Cash…misal besarnya diskon berkisar 200-400 rb,namun bila motor tersebut rame di boyong orang alias laris maka ngak ada kemungkinan untuk dapet potongan harga. #sedihh..
3. Bandingkan dengan dealer lain
Membandingkan dengan dealer lain memang perlu mas bro.. sebab antar dealer biasanya ngak jauh beda..apalagi semisal anda mencari diskon yang bersaing…anda dateng dulu ke dealer pertama dari sana tampung semua informasinya dan coba dateng ke dealer lain …Bilang ke salesnya bahwa anda sudah dari dealer “X” dan dapat diskon sekian. Diadu saja, biasanya dealer kedua yang dikunjungi bakal ngasih lebih murah.
4. Bayarlah dengan cermat
Jika memang negosiasi sudah deal dan ditindaklanjuti dengan pembayaran via cash atau uang muka (kredit), maka pastikan pembayaran melalui kasir.Mintalah kwitansi resmi yang dilengkapi kop dealer dan berstempel.
Jangan mau diberi kwitansi ‘pasar’ walaupun ada stempel dealer. Jangan membayar atau menitipkan uang pembelian / uang muka via sales (apalagi makelar) karena prosedur perusahaan, sales bukan pihak yang diperbolehkan untuk menerima uang dalam bentuk apapun. Tugas mereka hanyalah menjual barang. hal ini bertujuan agar terhindar dari penipuan terkait diskon yang di berikan pihak dealer…oleh sebab itu,mintalah kwitansi resmi sebagai bukti otentik yang sah.
5. Siapkan data dan kelayakan kredit
Jika pembelian dilakukan secara kredit maka kita akan disurvey terlebih dahulu, siapkan data pendukung, KTP, KK, rek listrik, dsb. Dan yang terpenting adalah penghasilan kita. Umumnya patokan pihak finance / leasing adalah jumlah angsuran tidak melebihi sepertiga penghasilan kita. Contoh jika gaji kita 2jt maka maksimal angsuran yang diberikan sekitar 650rb. Jangan memberikan uang ke surveyor apabila kita ‘diancam’ untuk tidak di setujui kreditnya. Karena surveyor akan ‘berhadapan’ dengan sales dan dealer apabila menolak pengajuan kredit kita (jika kita layak di ACC). Pastikan kita tahu disurvey oleh finance apa bisa (f1f, 4d1r4, w0m, b4f, 5um, dsb) agar kita tahu dimana tempat pembayaran angsurannya. Oh ya… ketika kita kredit maka hubungan dengan dealer hanya sebatas uang muka, STNK, dan Nopol. Sedangkan angsuran dan BPKB adalah dengan pihak leasing. Dealer tidak ada sangkut pautnya dengan masalah angsuran dalam hal ini.
6. STNK & Plat Nopol
Normalnya untuk STNK & Plat waktu pemrosesan yang dijanjikan pihak dealer sekitar 2 mingguan dari tanggal pembelian. Folow up tiap minggu dengan menelpon pihak dealer. Jangan pasif walau dijanjikan akan dihubungi pihak dealer (cuma janji doang). Jika telah lewat dari 2 minggu bahkan sampai sebulan patut dicurigai ada sesuatu di dealer tersebut. entah dealernya atau pembelian kita yang bermasalah karena oknum dealer. Minta akses ketemu dengan pimpinan dealer, tunjukkan kwitansi pembelian kita dan sebutkan sales yang folow up kita. Biasanya pihak keuangan dealer akan menahan STNK & Nopol apabila ada kekurangan uang pembelian / uang muka dari konsumen. Jika memang kurang … ya bayar mas bro… 😀 . dan jika memang sudah jadi pastikan semua identitas dan keterangan yang tercantum di STNK sudah sesuai dengan identitas dan kendaraan kita. Beda satu huruf atau angka saja kembalikan ke dealer untuk diperbaiki (tanggungjawab dealer).
7. Serah terima motor
Ketika serah terima motor cek kondisi motor beserta kelengkapannya (Helm, Jaket, toolkit, buku petunjuk, buku service gratis). Supir yang mengirimkan biasanya menghidupkan motor untuk menunjukkan bahwa motor ready to ride, minta copy / lampiran bukti serah terima kendaraan yang telah ditandatangani. Pastikan sebelumnya anda telah mengecek kelengkapan kendaraan yang tertulis di BSTK sesuai dengan yang anda terima.
8. Bonus dari pabrikan
sudah hal yang wajar jika kita membeli motor baru maka bonus berupa jaket dan helm pun di berikan ketangan konsumen…namun ada yang berbeda ketika di akhir tahun…karena semua dealer akan berusaha semaksimal mungkin agar produk terjual dengan target,karena jika suatu produk numpuk dan hingga tahun baru tiba maka produk akan di katakan New Old stock…dari situ sejumplah dealer berlomba lomba memberikan bonus jaket & helm di luar standar…dan seandainya kita beli tidak di berikan maka pura pura Nangis ngebatalin beli dan bilang di dealer lain ada hadiah helm khusus.semisal pabrikan Y*maha yang bekerja dengan vendor cargloss yang kita tahu produk helmnya cukup bagus..kan lumayan juga tuh dapet he m kece..hehe.
Last…setidaknya kita sudah mencoba dan mengikuti prosedur ketika membeli sebuah produk…jangan sampai motor yang kita harapkan bisa kita banggakan atau ‘memuaskan’ kita malah bikin repot kita karena ada masalah dalam proses pembeliannya.
Sekian pada pembahasan artikel kali ini,Semoga bermanfaat.
sama sama mas
Makasih tips nya
http://singindo.com/2015/12/16/setya-novanto-mundur/
Thanks bro
Sama sama bro…
Terimakasih Om tipsnya, sangat membantu.
Sama sama maz Wandi.
makasih tipsnya mas, jadi tau sekarang…
Sama sama