BMSPEED7.COM – sobat sekalian…setelah beberapa lalu saya mempublish artikel mengenai Suzuki global yang merillis GSX-R125 di Intermot 2016,colonge,Jerman. Dimedia sosial banyak rekan rekan bertanya kenapa sih di Eropa pakai mesinnya 125cc kog nanggung amat yak gak 150cc sekalian kaya di Indonesia…atas dasar itupun banyak opini jikalau model GSX-R150 akan sama dengan GSX-R125 eropa mengingat model sama persis dengan spyshot yang ada plus status GSX-R125 adalah made in Indonesia…wah…. Dan ini sebabnya mengapa mesin 125cc sering dipakai dinegara Eropa!!
Beda negara beda pula regulasi yang dijalankan,dan itu poin penting yang mendasari kenapa di Eropa sering pakai 125cc mengingat sistem penjenjangan Surat Izin Mengemdi (SIM) yang menganut pada sistem kapasitas/kubikasi mesin alias cc.
Di Eropa ada 4 Penjenjangan dalam memperoleh surat izin mengemudi untuk sepeda motor (motorcycle
driving licence) dari Mulai AM, A1, A2 sampai A.
SIM AM ialah SIM yang diperuntuhkan untuk bikers pemula dengan motor berkapsitas tidak lebih dari 50 cc,serta Kecepatan tidak lebih dari 45 km/jam. Dan usia minimal bikers aka pengendara ialah 16 tahun.
SIM A1 adalah SIM satu tingkatan dari AM dimana SIM ini mengatur bikers hanya mengendarai motor berkapasitas mesin tidak lebih dari 125cc dan power tidak lebih dari 11 KW…Nah,ini sebabnya di Eropa masuknya mesin 125cc dan tidak boleh 150 cc mengingat karena urutan penjenjangan SIM itu sendiri sob.
SIM A2 sejatinya lanjutan dari A1 yang mana syarat untuk mendapatkan SIM ini motor yang dipakai powernya gak lebih dari 35 KW serta Power to weight rationya nggak boleh lebih dari 0,2 kw/kg. Usia mendapatkan SIM A2 ialah 19 tahun
SIM A, adalah SIM aka (motorcycle driving licence) kasta tetinggi untuk sebuah motor pasaran dan biasanya lisensi ini diperuntuhkan untuk moge/motor gede, mengingat tenaga yang disalurkan dari mesin lebih dari 35 KW.
Last,pembelajaran yang dapat diambil dari regulasi SIM Eropa ini ialah…mempergunakan wewenang sesuai kemampuan,maksudnya ialah jika kita belum saatnya mengendarai motor dengan skill kita punyai pasti akan terseok seok,karena ya tadi belum mampu mengusai motor….Beda sama Di Negara kita,meski belum waktunya memnggunakan motor sesuai skill kita, dengan uang lebih bisa aja membeli motor sesuai keinginannya…misal saja anak kemarin sore yang sejatinya belum waktunya naik motor bermesin besar. Tapi coba lihat banyak dari mereka yang mengendarai motor 150cc atau bahkan 250cc macam Ninja 250,CBR250 maupun R25…
Bukan bermaksud mendeskriminasi,terkadang usai labil kurang mengontrol emosi…digeber sesama pengendara aja langsung balas, padahal belum mampu menguasi handling si motor tersebut…Nah ini yang bisa menyebabkan kecelakaan pada penegendara anak anak….atau belum saatnya naik motor yang ditentukan….akankah di Indonesia juga diterapkan sistem seperti itu? mengingat beberpa waktu lalu ada rencana demikian. Kita tunggu dan lihat saja.
Itulah informasi mengenai alasan mengapa di Eropa memakai motor dengan 125 gak 150 cc.Semoga berguna. Monggo Komentarnya sob.
Contoh Motor dengan cc 125 yang dipasarkan di Eropa
Baca Artikel Terkait :
Source : www.tmcblog.com
megelli di eropah juga cuma 125cc
Ngihh kang,aprilia juga ada tuh yg 125cc
Ngihh kang,aprilia juga ada tuh yg 125cc up
Nggih kang di aprilia juga ada tih yang 125 cc dan masih ada juga brand lain yg serupa
kalo 125cc aku njago CB125 wae (lhoooo….????)
?
trus kenapa di indo 250 cc bukan 300cc, kaya YZF-R3 sama ninja 300
perkara itu,yang berbicara pajak mas…Yamaha bisa aja jual R3 disini tapi pajaknya gede
ngomong2, jangan2 warga eropa juga heran sama motor di marih, kenapa nanggung yak? 125 kagak, 200 ga nyampe, 250 masih jauh.
memang bule pemikirannya waras. pemerintah sini mah gak waras pikirannya. dah gonta ganti presiden tetap aja pakai peraturan jaman jebot.
Mungkin mereka gak mau ribet
kalau d Indonesia saya setujunya kalau bikin SIM harus asli proses, nggak boleh nembak,
ntar pasti nggak ada emak2 dapat SIM :v
Wjwjwj?…setuju juga bro,mengingat lolos tidaknya pembuatan SIM bergantung skill yang kita punya…