BMspeed7.wordpress.com – Bro sekalian ada fakta menarik terkait Pasal 131 huruf e dan pasal 132 ayat (2) dan ayat 7 PP No 55 Tahun 2012 tentang kendaraan Jo Pasal 50 ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan,yang berbunyi “Kendaraan yang dimodifikasi sehingga menyebabkan perubahan tipe berupa dimensi, mesin dan kemampuan, daya angkut, wajib dilakukan uji tipe untuk memperoleh sertifikat.”
jadi kedepanya aparat akan mensosialisasikan sebuah pasal yang akan meniadakan apapun bentuk modifikasi. Menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto….modifikasi diluar standart bisa digolongkan sebagai tindak pidana. “Hasil pemantauan di lapangan ditemukan bahwa masih banyak dijumpai kendaraan modifikasi baik motor maupun mobil yang menyebabkan perubahan tipe secara tidak sah yang dapat digolongkan dalam tindak pidana pelanggaran,”
weleh,,,geleng geleng wis kepala sampean mendengar kabar tak sedap khususon bagi pecinta modifikasi di tanah air yang tentunya akan merasa sangat kecewa dengan ketentuan polisi yang sangat sepihak.
disini juga di jelaskan secara teknis tentang bagaimana syarat memodifikasi suatu kendaraan :
1. Modifikasi kendaraan bermotor hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari APM (Agen Pemegang Merk) kendaraan tersebut.
2. Modifikasi kendaraan bermotor wajib dilakukan oleh bengkel umum kendaraan bermotor yang ditunjuk oleh Kementrian Perindustrian.
3. Kendaraan bermotor yang telah dimodifikasi wajib didaftarkan kepada Kesatuan Polri pelaksana registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor pada kantor Samsat untuk memperoleh STNK baru yang sesuai dengan perubahan kendaraan bermotor dimaksud.
Jadi gitu mzbro. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP ini juga menggaris bawahi….modifikasi kendaraan bermotor tanpa proses sesuai aturan yang ada bisa dikategorikan sebagai tindak kejahatan. “Kami berharap masyarakat paham dan mengerti bahwa memodifikasi kendaraan bermotor tanpa melalui mekanisme yang benar merupakan tindak pidana kejahatan,” kiranya gitu kutip dari detik.com
busett dah..jadi motor yang gak standar bisa kena tilang plus dendanya nyampe 24 juta..waduh.. ini kalo umpama yang di tilang honda grand rugi besar nih,,harga motor sama denda tilang besaran denda tilangnya..wis pak,nyah motore gawe sampean wae lah…aku ikhlas…hahaha.. 😀
dan kayaknya kalo ane perhatikan negeri ini banyak aturan main cuman ngak di jalankan secara serentak…kenapa coba ngak dari dulu pasal ini di berlakukan..msok peraturan harus di jalankan secara kredit contoh larangan memakai knlpot dor..laranagan pakai lampu LED ..larangan pakai helm non SNI.. larangan pakai ban cacing… dan lain lain pokonya masih banyak lah.,.so, selain kudu was-was dengan aturan yang dipegang erat aparat penegak hukum dalam melakukan penilangan… ada yang lebih greget nih (kalau jadi) Ahok bakal bikin aturan pelarangan pengendara roda dua melewati jalan protokol….opo ra
Modiar jajal..
Last…menurut ane harusnya pak polisi lebih detail dalam menilang jangan asal asalan menilang..so kalo negeri ini tanpa modifikasi kayaknya hampa karena tangan anak muda indonesia itu kreatif kreatif..contoh..yamaha vixion aja bisa di sulap jadi R25 ..weleh,,opo ra sangar ms bro..hal ini cuman ada di indonesia dan sudah mendarah daging akan jiwa modifikasinya, mending pak pol urus tuh yang ke arah safety riding seperti ban cacing sepion kecil,lampu mati..dimensi motor di rubah..dan sebagainya.
sekian,semoga bermanfaat.
