Sepanjang 2019 PT Astra Honda Motor (AHM) sukses melakukan ekspor motor Honda secara utuh alias CBU (Completely Built Up) sebanyak 301.935 unit.
Angka tersebut memberikan kontribusi AHM sebesar 37% terhadap ekspor sepeda motor secara nasional dengan sistem CBU. Kontribusi AHM pada tahun 2019 meningkat dibanding tahun 2018 yang hanya 29% saja.
“Lonjakan pertumbuhan ekspor tahun 2019 ini tidak dapat dipisahkan dari daya saing produk anak bangsa yang memiliki kualitas berstandar global di pasar luar negeri. Kami ingin peningkatan ekspor tahun 2019 ini akan berlanjut tahun ini baik dari sisi volume atau pun berusaha terus meningkatkan ,” ujar Kurniawati Slamet, General Manager Overseas Business Division AHM.
Ekspor Motor Nasional
Berdasarkan data yang diolah Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), sepanjang 2019 ekspor motor nasional dari pabrikan anggota AISI mencapai 810.433 unit atau tumbuh 29% dibandingkan total ekspor tahun sebelumnya.
Dari total ekspor motor yang diraih oleh Honda pada tahun 2019, didalamnya ada 3 segmen yang terbagi atas beberapa model alias tipe.
Untuk segmen skutik tercatat sebanyak 282.008 unit. Untuk modelnya sendiri ada Honda Vario, Honda BeAT, Honda Genio dan Honda ADV 150.
Kemudian di segmen motor sport berhasil menyumbang angka ekspor AHM sebanyak 14.166 unit sepanjang 2019. Untuk modelnya sendiri diisi Honda CRF150L dan Honda CBR150R.
Sementara itu segmen motor bebek sukses membukukan angka penjualan sebanyak 5.761 unit dengan kontribusi dari model Honda Supra GTR150 dan Honda Sonic 150R.
Oia, selain mengekspor motor secara CBU, AHM juga mengekspor motor Honda secara terurai CKD (Completely Knocked Down) lho!. Tahun lalu AHM berhasil mengirimkan 322.340 set, meningkat signifikan 45% dibandingkan tahun 2018 yang hanya 220.360 set.
AHM mengekspor sepeda motor Honda secara CBU dan CKD ke beberapa negara di Asia yakni Filipina, Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Jepang, Thailand, dan Kamboja. | Mas Muslim
Wow Qipaz xivas Domar
Asikkk nih…
Pabrikan sebelah kudu waspada kalo ngga mau pasar ekspor bernasib seperti pasar domestik.
Betul, harus waspada